Pada pemrograman PHP tradisional atau natif  atau bisa disebut juga prosedural, biasanya sebuah baris program atau kode ditulis menjadi satu antara kode HTML, PHP, CSS dan bahkan Javascript ditulis di dalam satu file yang bercampur menjadi satu. Istilah seperti ini biasa disebut atau dikenal di dalam dunia pemrograman adalah Spaghetti code. Sesuai dengan istilahnya yaitu script atau kode pemrograman yang bercampur aduk.

Jadi kode atau baris program yang ditulis bercampur aduk atau ditulis menjadi satu seperti ini sangat menyulitkan sih pengembang sebuah program kedepannya. Tidak jelas antara kode untuk mengatur tampilan (CSS), struktur dokumen HTML, kode untuk server dan ke database (PHP dan MYSQL), bahkan untuk behavior (Javascript). Sebaiknya, penulisan kode untuk berbagai keperluan dipisah pada file tersendiri. Khusus untuk PHP sendiri  bisa dibagi – bagi lagi menjadi beberapa bagian, kode untuk mengatur routing  yang menerima request, kode untuk mendapatkan data dari database (query), dan kode untuk menampilkan data. Pada konsep seperti ini atau pembagian kode PHP ke dalam kelompok – kelompok seperti itu mengikuti design Model View Controller.

Jadi bisa disebuat dengan konsep MVC, Model berhubungan dengan mendapatkan data dan pengolahannya, View berfungsi untuk menampilkan data, dan Controller untuk logika atau alur program. Dengan menggunakan konsep tersebut akan memudahkan dalam pemeliharaan (maintenance) dan untuk tahap pengembangan akan juga lebih mudah (scalability).

Jadi kesimpulannya dengan menggunakan konsep MVC (Model View Controller) akan memudahkan programer dalam segi pemeliharaan (maintenance) dan juga pengembangan (scalability). Namun dalam memakai konsep ini pasti  di awali dengan spaghetti code, kemudian  diperbaiki  tahap demi tahap hingga menjadi kode  yang lebih baik dan menerapkan OOP ke dalam MVC. Dengan  sebuah cara serperti itu teman – teman diharapkan dapat dengan mudah memahami MVC.

Semoga bermanfaat.